Berikut adalah ringkasan
strategi tradingnya:
Hipotesis:
Apabila terjadi perubahan fundamental yang positif terhadap
suatu saham, maka hal tersebut akan segera tercermin pada kenaikan harga
sahamnya.
TRADING RULES:
Entry Strategy:
Pembelian awal:
Pembelian awal:
1. Cari
saham yang break new high dengan volume yang besar.
2. Pembelian
dilakukan ketika suatu saham membuat new high tanpa harus menunggu
harga penutupan.
3. Stop
loss diletakkan 2 fraksi harga di bawah previous high yang
berhasil ditembus.
4. Ceiling (bagian
atas dari box) dikatakan telah terbentuk apabila harga tertinggi
yang baru tidak tertembus dalam 3 hari berturut-turut.
5. Setelah ceiling terbentuk,
maka kita dapat menentukan floor (bagian bawah dari box)
dari box yang baru dengan cara yang sama (namun berkebalikan)
dengan cara kita menentukan ceiling.
Riding the stock
1. Ketika
harga menembus ceiling dan membuat box yang
baru (dengan harga lebih tinggi tentunya), biarkan stop loss yang
lama sampai dengan ceiling dan floor dari box yang
baru terbentuk.
2. Pada
saat ceiling dari box yang lama tertembus,
lakukan lagi pembelian
3. Ketika ceiling dan floor dari box yang
baru telah terbentuk, ubah stop loss menjadi 1 fraksi harga di
bawah floor dari box yang baru.
Exit Strategy:
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.
Cara mencari saham yang potensial (bisa dilakukan dengan membaca
bagian keuangan di surat kabar):
1. Perhatikan
arah pasar
2. Perhatikan
2-3 saham di dalam industri untuk mengamati bagaimana industri-industri
tersebut berperilaku sehubungan dengan arah pergerakan pasar.
3. Perubahan
harga saham-saham yang kita miliki atau yang kita minati.
4. Melihat
sekilas keseluruhan saham untuk mendeteksi apakah ada saham yang harga dan
volumenya beperilaku tidak seperti biasanya. Cara lainnya adalah dengan
memperhatikan bagian ’most active stock’ atau ’top
gainer’.
Secara intuitif, apabila kita mengikuti aturan-aturan yang
diterapkan oleh Darvas ini, kita akan selalu berusaha mengikuti suatu saham
selama harga saham tersebut kecenderungannya naik.
Mengapa Darvas memilih
mulai melakukan pembelian saat harga menembus historical high? Pada
kondisi normal, kenaikan harga saham akan tertahan oleh dua pihak, yaitu:
1. Profit
taker. Orang-orang yang menjual sahamnya karena telah mendapatkan
keuntungan.
2. Trader
nyangkut. Mereka membeli saham di harga yang tinggi dan tidak mau
melepas sahamnya ketika bergerak turun. Ketika harga kembali naik, maka
orang-orang yang telah menanti sekian lama ini memanfaatkan kesempatan tersebut
untuk menjual sahamnya.
Ketika kita membeli saat
harga saham menembus historical high, satu-satunya lawan kita
adalah profit taker. Tidak ada trader nyangkut yang
berusaha menjual sahamnya. Oleh karena itulah saham yang mencetak new
high relatif lebih mudah untuk melanjutkan kenaikannya.
Disiplin dalam
mematuhi stop loss yang telah kita tetapkan. Ketika mengikuti
metode Darvas, kita menjadi highlander yang menghadapi risiko
tinggi. Stop loss yang ketat akan membantu kita ketika saham
yang kita miliki jatuh harganya. Penerapan metode ini akan membuat kita
mengalami kerugian kecil-kecil karena saham yang kita beli gagal take-off.
Kerugian tersebut akan terbayar ketika saham yang kita beli terus naik. Darvas
sendiri dengan sangat pede memanfaatkan fasilitas margin secara
penuh ketika dia yakin bahwa dia membuat keputusan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar