Rabu, 10 April 2013

Jangan cepat marah

YLSA

Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap
dalam dada orang bodoh (Pengkhotbah 7:9)



                           AMARAH KEPITING

  Ketika air laut sedang surut, banyak anak menangkap kepiting kecil
  di tepi Pantai Belawan, Sumatera Utara. Anak-anak itu memegang
  setangkai kayu pendek dengan seutas tali pancing pendek. Sebuah batu
  atau kayu yang sangat kecil diikatkan di ujung tali pancing. Mereka
  menyentuhkannya kepada kepiting yang sedang mengintip dari
  rongga-rongga pasir yang kering. Biasanya kepiting itu akan marah,
  lalu menjepit batu atau kayu kecil itu. Itulah saat yang ditunggu
  anak-anak itu. Mereka menarik kayunya dan memasukkan kepiting itu ke
  dalam ember atau wadah penampung lainnya. Kepiting itu akan menjadi
  mainan mereka atau kemudian dijual seharga Rp500,00 kepada anak
  lain. Amarah telah mencelakakan si kepiting.



  Banyak hal yang dapat memancing amarah kita dan menguras persediaan
  kesabaran kita. Namun, kemarahan seringkali membuat seseorang
  bertindak dengan tidak bijaksana. Ketika kita marah, emosi negatif
  akan mendominasi perasaan kita dan menuntut pelampiasan yang
  sepadan. Ketika melampiaskannya, mungkin kita merasakan kepuasan
  sesaat, namun setelah itu kita dirundung oleh penyesalan dan rasa
  bersalah. Kadang-kadang, amarah bahkan bisa mencelakakan kita.



  Untuk dapat meredam amarah, kita perlu melatih dan memelihara
  kesabaran. Bukan berarti kita tidak boleh marah, namun emosi kita
  semestinya tidak lekas terpancing. Kita juga perlu belajar untuk
  marah pada saat yang tepat dan memberikan respon dengan cara yang
  benar sehingga kita tidak perlu menyesalinya kemudian. --HT

       AKAN SELALU ADA PERKARA YANG MEMANCING KEMARAHAN KITA,
         NAMUN KITA DAPAT MEMILIH UNTUK TIDAK MENANGGAPINYA.

Minggu, 10 Maret 2013

Tripple screen

** Artikel dibawah ini belum diuji. Hanya sebagai bacaan saja

Dari namanya sudah jelas strategi ini menggunakan 3 Chart dengan Time Frame yang berbeda untuk menganalisis pergerakan harga yang sebenarnya. Sinyal posisi yang lulus saat melewati 3 tes ini dianggap memiliki probabilitas yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Itu prinsip dasar dari teknik ini. 

Bagaimana teknik ini bekerja ?
Trend dibedakan ada 3 jenis. 1) Long Term trend bisa bertahan tahunan 2) Intermediate Trend bisa bertahan bulanan dan 3) Short Term Tren hanya bertahan mingguan. Masing – masing trend bisa di ibaratkan sebagai Gelombang Besar, Gelombang Kecil dan gelombang saja.

Dan, apabila kita terapkan di Teknik ini. Maka, Screen pertama akan mewakili sebagai Long Term Trend, Screen Kedua mewakili sebagai Intermediate Trend dan yang terakhir (Screen Ketiga) mewakili Short Term Tren. 

Perhatikan Tabel berikut.
Forex, Trading, trading system 
Berikut Beberapa kombinasi pasangan Time Frame yang ada:
  • 1 Menit , 5 Menit , 30 Menit
  • 5 Menit , 30 Menit , 4 Hour
  • 15 Menit , 1 Hour4 Hour (Recommended)
  • 1 Hour , 4 Hour Daily (Recommended)
  • 4 Hour , Daily , Weekly
Pertanyaan, yang mungkin ada di pikiran anda adalah "Bagaimana cara mengetahui UP dan Down?"
Maka saya menjawab "Gunakan Skill dan Indikator yang anda miliki. hehe".

Indikator ADX sebagai pengukur kekuatan Trend

ADX atau "Average Directional Index" digunakan untuk mengukur kekuatan trend. Perhitungan ADX berdasarkan pada harga Moving Averange pada jangkuan harga periode waktu tertentu. Setting Periode ideal pada 14 bar, meskipun jangka waktu lain bisa digunakan. Nilai ADX secara garis lurus mulai dari nol (rendah) sampai 100 (tertinggi).

Pada Chart terdapat 2 garis lainnya pada grafik selain garis ADX. Kedua garis itu adalah+DMI dan -DMI (dimana DMI singkatan dari Directional Movement Indicator). Lihat pada gambar. Mengabaikan garis ini berarti anda telah siap untuk kehilangan semua modal anda. :)

ADX Chart

Ketika +DMI diatas -DMI, harga bergerak naik dan ADX mengukur kekuatan Up Trend. Dan Ketika -DMI diatas +DMI, harga bergerak turun dan ADX mengukur kekuatan Down Trend.

Note:
Indikator ini mengukur Kuat atau Lemahnya Trend. Ini tidak menunjukan apakah trend akan Naik atau Trend Akan Turun, ini hanya menunjukan kepada anda seberapa kuat trend itu.

Mengukur Kekuatan Trend
Banyak trader meyimpulkan nilai ADX diatas 25 menandakan Trend Sedang Kuat, cukup untuk memulai Tren Trading Strategi. Sebaliknya bila ADX dibawah 25 para trader akan menghindari Strategi Trending ini.

penggunaan scale adx

Ketika Indikator ADX terdapat di atas 30, maka anda akan melihat harga market yang berada pada Trend yang kuat. Ini adalah Harga yang anda tepat untuk masuk kedalam market.

directional adx

Anda tidak akan sering melihat Market diatas 50. Setelah mendapat harga yang tinggi, anda akan melihat trend berakhir dan jangka perdagangan akan berkembang lagi.

Trend Momentum
Serangkaian puncak ADX juga merupakan representasi dari momentum tren secara keseluruhan. ADX menunjukkan secara jelas kapan trend mendapatkan atau kehilangan momentum. Momentum adalah kecepatan harga. Serangkaian puncak momentum lebih tinggi berarti kecenderungan harga meningkat dan serangkaian puncak momentum harga rendah berarti trend mengalami penurunan. Lihat gambar.


momentum adx

Setiap puncak ADX diatas 25 dianggap kuat, bahkan jika pada puncak terendah pun. Dalam kondisi trend naik, harga masih bisa naik pada penurunan momentum ADX karena harga masih berada pada kisaran pada trend Kuat.

Menggunakan Strategi ADX
Untuk melihat breakout tidaklah sulit, tapi banyak sekali yang gagal melakukan teknik ini. Akantetapi ADX memberitahukanmu ketika Breakout telah berlangsung dan telah cukup kuat setelah breakout. Ketika ADX menguat mulai dari bawah 25 sampai diatas 25, dan selanjutnya harga akan mengikuti arah trend yang sudah terbentuk.

Sebaliknya, sama sulitnya juga untuk melihat apakah harga sudah mencapai titik tertinggi. ADX menunjukkan Trend melemah ketika telah mencapai titik tertinggi. Dari scale diatas 25 sampai dibawah 25. ADX akan mengalami sideway di bawah scale 25 sampai ada perubahan supply and demand kembali.

ADX memberikan strategy kombinasi yang bagus ketika dikombinasikan dengan harga. Pertama, gunakan ADX untuk menentukan apakah harga sedang trending atau tidak. Dan, kemudian pilih strategy yang tepat pada kondisi tersebut (Ikuti saja arah kemana trend itu terbentuk).

Jadi, indikator ADX digunakan untuk apa?
Indikator ini paling baik digunakan untuk melihat stock dan mengukur kekuatan harga dalam kondisi Uptrend atau downtrend.

Indikator ADX tidak memberikan sinyal Buy atau Sell. Ini hanya memberi pandangan saja dimana harga dalam kondisi trend. scale yang kecil menandakan permulaan dari trend. Sedangkan scale yang sanggat tinggi menandakan bahwa trend cenderung akan berakhir.

Minggu, 08 Juli 2012

Cerita komplit Kolonel Sandres

Maybe you've heard the story of 1000 restaurant owners
who rejected Colonel Sanders' Fried Chicken proposal,
and Prospect #1001 who finally said "yes."

  BUT... did you ever hear the story behind the story?

  This is a good one. An old photocopier salesman, who called
on Colonel Sanders back in the 60's, passed this along to me.

  The real story is:

  The Colonel had a restaurant in Corbin, Kentucky, which
had been doing very well.  A new interstate highway was
planned to bypass the town of Corbin.  Seeing that his
business was about to dry up, the Colonel auctioned off
his operations. After paying his bills, he had nothing to
live on except his $105 Social Security checks.

  In 1952, confident of his chicken recipe, he began crisscrossing
the country in his car, making an offer to restaurant owners.

He would walk into a restaurant, announce to the owner,
"I bet my chicken recipe is better than yours" and propose a
cook-off.

  (The chicken provided by the restaurants he visited, using
his recipe, was part of his plan for feeding himself during
those lean days.)

  If the owner was favorable, he would "franchise" his chicken
recipe to them at 5 cents per chicken.

  In all, just over 1000 restaurants turned him down, without one
successful deal.

  Then one day he was having his daily cooking duel with a
bar owner, who said to him, "Sir, I'm trying to sell beer, not
chicken.  This stuff needs to be a whole lot saltier so
customers will get thirsty and buy beer!"

  So he grabbed the salt shaker, poured some salt on, and took
another bite.  "Now THIS is GREAT," he said.  "If you'll add
salt to this recipe, I'm a taker!"

  The Colonel took a bite and spit it out -- it was terrible!

  But Colonel Sanders had been on a NO SALT DIET for 30
years, so his tastes were obviously different than everyone
else's.

  The Colonel wasn't stupid!  He might not like the salt, but
it was better than poverty.  Thus began the Colonel's
enormously successful Kentucky Fried Chicken legacy.

  Here's the kicker: At one time, if you bought a box of
Kentucky Fried Chicken, here's what it said on the side:
"When Colonel Sanders added the 11th spice, he instantly
knew it was the best chicken he'd ever had."

  Of course they didn't tell you what spice it was.

  This is so instructive.

  First of all, Colonel Sanders could have made 1000 MORE
presentations, driven his car until the transmission fell out,
spent every dime of those $105 Social Security checks,
prayed for success and recited positive affirmations every
morning in front of the mirror.  But he still would have come
up empty handed, had he not been willing to change his
recipe!

  Secondly, although the recipe he so passionately believed
in was the best recipe for HIS taste buds, it was not the
recipe that his customers really wanted.  Without a recipe
that the customers wanted, no amount of effort or persistence
would make it work.

  With the right recipe, he was unstoppable.

  Third, the recipe he had before he added salt was ALMOST
right.  It was VERY, VERY CLOSE to what it needed to be.
Adding salt to a lousy recipe wouldn't have helped much.
So all the effort he expended developing the original recipe
was worthwhile.

  Fourth: Persistence DID pay off, but not the way we might
expect it to.  Sometimes we're looking for the magical day
when our persistence, and the sheer number of people we
talk to, leads us to the RIGHT person who will say "Yes"
and open wide the doors to success.

  But for Colonel Sanders, playing the "Numbers Game"
was not the key.  The real key was bumping into someone
with the audacity to suggest something different, and for the
Colonel to be eager enough for a breakthrough to change his
recipe.

  Fifth, the magical ingredient was ordinary table salt.  Salt,
all by itself, is worthless as a food item.  Chicken, all by itself,
is pretty bland, and may not even do the trick with 10 other
perfectly good spices.  Put them together, though, and you've
got a real winner!

  Never overlook the possibility of combining very ordinary
things to create something "entirely new."

  Finally, motivation and hard work alone are rarely (if ever)
enough to accomplish a challenging goal.  Innovation, flexibility,
careful listening, endless experimentation, and the setting aside
of egos and old paradigms are all equally important.

  Great trading almost always includes the addition of some
11th spice. An ordinary ingredient that makes everything
come together.

  It's right under your nose, waiting to be discovered and shared
with the world:

CANSLIM


C = CURRENT quarterly earning per share atau EPS. EPS kuartal terkini minimal harus naik 20%.
(Laba triwulan per lembar saham - makin tinggi makin bagus) minimal 25 % peningkatan laba triwulan

- cari perush yg pertumbuhan laba triwulan pesat, peningkatan penjualan, 

Intinya : laba per lembar sahan tahun skrg hrs meningkat dlm persentasi besar-minimal 25%-50% atau lebih - diatas posisi triwulan yg sama setahun sebelumnya. Perush unggulan terbaik punya posisi 100%-500% atau lebih.

A artinya adl ANNUAL earning per share. EPS tahunan harus memberi pertumbuhan yg signifikan selama 5 th terakhir.
A : annual Earning Increase : Look For Significant Growth.
Tpeningkatan laba tahunan : carilah yg pertumbuhannya signifikan).

- pilih saham yg pertumbuhannya 25% - 50% atau lebih per tahun.
- periksalaj stabilitas laba tiga tahun perusahaan

Berkonsentrasilah pd saham yg pertumbuhan laba tahunan signifikan dlm tiga tahun terakhir plus triwulan yg mengalami perbaikan.

N artinya adl NEW! New manajemennya,produknya,ekspansinya,tidak stagnan. Yg terpenting:saat harga sentuh level New High! Harga yg New High artinya : harga #saham tersebut melampaui harga tertinggi yg pernah ia capai sejak terdaftar di bursa

N : New Product, New Management, New Highs : Buying at the right time

(Produk baru, manajemen baru, keunggulan baru: membeli pd saat yang tepat).

- produk baru yg mendatangkan keberhasilan besar

Kesimpulan : cari perusahaan yg telah mengembangkan produk atau jasa layanan baru, yg membaik berkat manajemen barunya, atau berkat makin bagusnya kondisi industri. Beli saham2 mereka ketika bergerak keluar dr pola konsolidasi harga, dan mendekati atau benar2 telah berada pd puncak harganya yg baru.

S dalam  artinya SHARES of common stock outstanding. Artinya,cari saham yg volume transaksi meningkat mengikuti harga yg bergerak naik. Jangan pilih perusahaan dengan #saham yg beredar tidak terlalu besar. Hal ini akan membuat saham tersebut kurang likuid

S : Supply and Demand : shares outstanding plus big volume demand

(Penawaran (pasokan) dan permintaan (kebutuhan):saham beredar plus permintaan bervolume besar).

- pilih manajemen bertipe enttrepreneurial, jgn tipe caretaker
-rendahnya rasio debt to equity biasanya berarti baik.

L artinya LEADER / Laggard. Artinya : pilih #saham yang menjadi leader / pemimpin dalam sektornya ! Untuk investasi, hindari perusahaan yang menjadi followers dalam sebuah sector

"I" artinya Institutional sponsorhip.Beli #saham yg juga dibeli beberapa investor institusi yg kinerjanya bagus. Poin No 20 menarik & penting! Investor institusi yg dimaksud tak lain adl reksadana,asuransi & pengelola dana pension. Caranya bagaimana ? Sesekali mampir ke bank penjual reksadana "intip" portofolio #reksadana berkinerja bagus

"M" dalam berarti : MARKET trends --> artinya,berinvestasi sesuai trend market! Beli hanya ketika Uptrend u/ investor





Best things in life are free


Nicholas Darvas


Berikut adalah ringkasan strategi tradingnya:
Hipotesis:
Apabila terjadi perubahan fundamental yang positif terhadap suatu saham, maka hal tersebut akan segera tercermin pada kenaikan harga sahamnya.
TRADING RULES:
Entry Strategy:
Pembelian awal:
1.       Cari saham yang break new high dengan volume yang besar.
2.      Pembelian dilakukan ketika suatu saham membuat new high tanpa harus menunggu harga penutupan.
3.      Stop loss diletakkan 2 fraksi harga di bawah previous high yang berhasil ditembus.
4.      Ceiling (bagian atas dari box) dikatakan telah terbentuk apabila harga tertinggi yang baru tidak tertembus dalam 3 hari berturut-turut.
5.      Setelah ceiling terbentuk, maka kita dapat menentukan floor (bagian bawah dari box) dari box yang baru dengan cara yang sama (namun berkebalikan) dengan cara kita menentukan ceiling.
Riding the stock
1.       Ketika harga menembus ceiling dan membuat box yang baru (dengan harga lebih tinggi tentunya), biarkan stop loss yang lama sampai dengan ceiling dan floor dari box yang baru terbentuk.
2.      Pada saat ceiling dari box yang lama tertembus, lakukan lagi pembelian
3.      Ketika ceiling dan floor dari box yang baru telah terbentuk, ubah stop loss menjadi 1 fraksi harga di bawah floor dari box yang baru.
Exit Strategy:
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.
Cara mencari saham yang potensial (bisa dilakukan dengan membaca bagian keuangan di surat kabar):
1.       Perhatikan arah pasar
2.      Perhatikan 2-3 saham di dalam industri untuk mengamati bagaimana industri-industri tersebut berperilaku sehubungan dengan arah pergerakan pasar.
3.      Perubahan harga saham-saham yang kita miliki atau yang kita minati.
4.      Melihat sekilas keseluruhan saham untuk mendeteksi apakah ada saham yang harga dan volumenya beperilaku tidak seperti biasanya. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan bagian ’most active stock’ atau ’top gainer’.
Secara intuitif, apabila kita mengikuti aturan-aturan yang diterapkan oleh Darvas ini, kita akan selalu berusaha mengikuti suatu saham selama harga saham tersebut kecenderungannya naik.
Mengapa Darvas memilih mulai melakukan pembelian saat harga menembus historical high? Pada kondisi normal, kenaikan harga saham akan tertahan oleh dua pihak, yaitu:
1.       Profit taker. Orang-orang yang menjual sahamnya karena telah mendapatkan keuntungan.
2.      Trader nyangkut. Mereka membeli saham di harga yang tinggi dan tidak mau melepas sahamnya ketika bergerak turun. Ketika harga kembali naik, maka orang-orang yang telah menanti sekian lama ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual sahamnya.
Ketika kita membeli saat harga saham menembus historical high, satu-satunya lawan kita adalah profit taker. Tidak ada trader nyangkut yang berusaha menjual sahamnya. Oleh karena itulah saham yang mencetak new high relatif lebih mudah untuk melanjutkan kenaikannya.
Disiplin dalam mematuhi stop loss yang telah kita tetapkan. Ketika mengikuti metode Darvas, kita menjadi highlander yang menghadapi risiko tinggi. Stop loss yang ketat akan membantu kita ketika saham yang kita miliki jatuh harganya. Penerapan metode ini akan membuat kita mengalami kerugian kecil-kecil karena saham yang kita beli gagal take-off. Kerugian tersebut akan terbayar ketika saham yang kita beli terus naik. Darvas sendiri dengan sangat pede memanfaatkan fasilitas margin secara penuh ketika dia yakin bahwa dia membuat keputusan yang tepat.